Posts

Showing posts from June, 2015

Entri terakhir: untuk Yoana Vennezia

Image
Waktu itu tak berujung. Kita hidup di satu masa. Awalnya, lagu Akad oleh Payung Teduh terasa tidak relevan, setidaknya bagiku. Maksudnya, terlalu banyak muda-mudi kebelet nikah yang dengan sengaja meneriakkan lagu itu ke telinga orang. Memang, musiknya mudah didengar dan ringan. Tapi, kupikir liriknya tidak sekuat lagu Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan. Tapi, hari ini, lagu Akad seperti tiba-tiba merasuki aku. Tapi, aku gak menye-menye; aku tidak kebelet nikah, aku tetap sama. Tapi, entah mengapa lirik yang ringan itu cocok untuk meningat kamu, Yo. Aransemen musiknya tidak menyedihkan, tapi menyenangkan. Mungkin, sudah seharusnya itu yang aku, Tane, Iki dan yang lain rasakan. Kami gak perlu sedih soal kepergianmu itu. Kami, seharusnya, mengingat hidupmu itu, Yo. Hidupmu itu layak kami apresiasi setinggi-tingginya. Kamu sudah bantu aku berubah. Tahu gak? Aku gak pernah nangis di pemakaman, Yo. Tapi, kemarin aku seperti tidak kenal siapa aku. Dinding dan tampilan tangguh ya

BABYSHIT!!!!

Siapa sih yang enggak suka bayi atau batita atau bahkan balita? Anak-anak masuk dalam fase paling lucu. Chubby, gemuk, kelakuannya lucu, manja, gemesin deh pokoknya Jawabannya adalah gue. Iya sih gue akui emang lucu, cuma aja gue gak bisa lama-lama sama mereka. Kenapa? Mereka moody. Sekarang cengengesan, seperempat detik kemudian ngadat. Makan ini, setengah detik kemudian pengen yang lain. Pusing. Banget. Itulah kenapa gue gak bisa ngabisin waktu lama-lama sama mereka. Dan Babysit adalah hal yang menurut gue horror banget. Pengalaman pahit tersebut pernah gue alami pas jadi siswa magang dulu.

Popular posts from this blog

As a Good Friend..

Into the Citylight

Angin-angin Keparat