Posts

Showing posts from May, 2016

Entri terakhir: untuk Yoana Vennezia

Image
Waktu itu tak berujung. Kita hidup di satu masa. Awalnya, lagu Akad oleh Payung Teduh terasa tidak relevan, setidaknya bagiku. Maksudnya, terlalu banyak muda-mudi kebelet nikah yang dengan sengaja meneriakkan lagu itu ke telinga orang. Memang, musiknya mudah didengar dan ringan. Tapi, kupikir liriknya tidak sekuat lagu Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan. Tapi, hari ini, lagu Akad seperti tiba-tiba merasuki aku. Tapi, aku gak menye-menye; aku tidak kebelet nikah, aku tetap sama. Tapi, entah mengapa lirik yang ringan itu cocok untuk meningat kamu, Yo. Aransemen musiknya tidak menyedihkan, tapi menyenangkan. Mungkin, sudah seharusnya itu yang aku, Tane, Iki dan yang lain rasakan. Kami gak perlu sedih soal kepergianmu itu. Kami, seharusnya, mengingat hidupmu itu, Yo. Hidupmu itu layak kami apresiasi setinggi-tingginya. Kamu sudah bantu aku berubah. Tahu gak? Aku gak pernah nangis di pemakaman, Yo. Tapi, kemarin aku seperti tidak kenal siapa aku. Dinding dan tampilan tangguh ya

Manusia Sok Kritis

Sudirman, 2016 Kemarin-kemarin, ada gadis yang dicibir Alasannya sederhana, ya, kupikir begitu sederhana; Hanya karena mengenakan baju ketat Dan menonjolkan buah dada yang baru matang Ah, kataku biarkan sajalah, Kalian sok kritis, sok suci Bagiku itu sebuah rejeki, ya, ya, rejeki Rejeki yang bikin ereksi Kali-kali boleh lah, Apalagi ini buah dari surga yang baru matang Mangga pun ketika baru matang rasanya nikmat sekali, Begitu empuk dan berair Yang lain juga ikut mencibir Kali ini sepele, sepele sekali; Hanya karena kawan gadis mengenakan rok ketat, Menonjolkan lekukan pantat yang baru matang juga

Popular posts from this blog

As a Good Friend..

Into the Citylight

Angin-angin Keparat