Entri terakhir: untuk Yoana Vennezia

Image
Waktu itu tak berujung. Kita hidup di satu masa. Awalnya, lagu Akad oleh Payung Teduh terasa tidak relevan, setidaknya bagiku. Maksudnya, terlalu banyak muda-mudi kebelet nikah yang dengan sengaja meneriakkan lagu itu ke telinga orang. Memang, musiknya mudah didengar dan ringan. Tapi, kupikir liriknya tidak sekuat lagu Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan. Tapi, hari ini, lagu Akad seperti tiba-tiba merasuki aku. Tapi, aku gak menye-menye; aku tidak kebelet nikah, aku tetap sama. Tapi, entah mengapa lirik yang ringan itu cocok untuk meningat kamu, Yo. Aransemen musiknya tidak menyedihkan, tapi menyenangkan. Mungkin, sudah seharusnya itu yang aku, Tane, Iki dan yang lain rasakan. Kami gak perlu sedih soal kepergianmu itu. Kami, seharusnya, mengingat hidupmu itu, Yo. Hidupmu itu layak kami apresiasi setinggi-tingginya. Kamu sudah bantu aku berubah. Tahu gak? Aku gak pernah nangis di pemakaman, Yo. Tapi, kemarin aku seperti tidak kenal siapa aku. Dinding dan tampilan tangguh ya

Manusia Sok Kritis

Sudirman, 2016

Kemarin-kemarin, ada gadis yang dicibir
Alasannya sederhana, ya, kupikir begitu sederhana;
Hanya karena mengenakan baju ketat
Dan menonjolkan buah dada yang baru matang

Ah, kataku biarkan sajalah,
Kalian sok kritis, sok suci
Bagiku itu sebuah rejeki, ya, ya, rejeki
Rejeki yang bikin ereksi

Kali-kali boleh lah,
Apalagi ini buah dari surga yang baru matang
Mangga pun ketika baru matang rasanya nikmat sekali,
Begitu empuk dan berair

Yang lain juga ikut mencibir
Kali ini sepele, sepele sekali;
Hanya karena kawan gadis mengenakan rok ketat,
Menonjolkan lekukan pantat yang baru matang juga

Ah, sekali lagi biarkan saja lah!
Kali-kali biar aku lihat lekukan yang begitu segar
Yang membuat jantung berdebar-debar,
Penuh dengan gairah barbar

Kalian ini, lihat dada besar,
Langsung kritis, kritik dan kritik!
Lihat lekukan pantat juga sama,
Langsung kritis, kritk dan kritik!

Belum lagi soal rambut, biar sajalah!
Gadis-gadis ini akan menjadi wanita,
Wajar lah kalau rambutnya begitu menggoda
Kalau sudah dewasa pun kalian pasti akan suka

Hidup jangan terlalu serius lah
Nikmati rejeki gratis ini
Toh kalian juga gemar bersenggama, ‘kan?
Kadang dengan tangan sendiri pun jadi!

Apalagi, kalau dalam dua tahun lagi
Si gadis tampil pada video dengan dada bergetar
Dan pantat terkapar, di sebuah kasur putih yang besar
Kalian pasti ikut tonton dia yang sedang ena’, pasti ikutan ena’ juga!

Apalagi, ya, apalagi, kalau dalam dua tahun lagi,
Saat si gadis menjadi wanita dengan dada makin besar,
Pasti akan kalian cari-cari, lalu ikutan koleksi!
Dan mulai berfantasi akan dada yang menari-nari!

Ah, sudahlah, aku mending diam saja
Aku bukan orang kritis, tidak hebat dalam mengkritik
Mending aku buka sosial media
Dan lihat gambaran buah dada yang begitu epik!

Comments

Popular posts from this blog

As a Good Friend..

Into the Citylight

Angin-angin Keparat